Mau Sukses Berkarier? Sadari Dan Perbaiki 7 Hambatan Ini

Memiliki karir yang cemerlang adalah impian setiap karyawan. Apalagi di masa pandemi ini, banyaknya karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat sebagian karyawan yang tidak terkena merasa cemas.

Sehingga karyawan merasa harus lebih memperbaiki kinerja di perusahaan. Agar bisa bertahan dan sukses dalam karir ke depannya. Usaha dan kerja keras haruslah dipertahankan agar karir menjadi cemerlang.

Apakah salah satu orang yang mau sukses berkarier? Sadari dan perbiaki 7 hambatan ini jika ingin mendapatkan karir cemerlang. Karena terkadang kita tidak menyadari ada beberapa kendalam dalam diri sendiri yang seharusnya diperbaiki agar tidak menjadi penghambat kemajuan karir.

1. Tidak Mampu Mengatur Prioritas

Ketika menjadi karyawan dalam sebuah perusahaan yang harus dilakukan adalah mengatur prioritas. Jika tidak bisa mengatur prioritas kita akan kebingungan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

Tidak Mampu Mengatur Prioritas
Tidak Mampu Mengatur Prioritas

Menentukan prioritas dalam pekerjaan akan membuat pekerjaan lebih maksimal. Dan sesuai yang diharapkan oleh atasan, sehingga karir ke depan bisa lebih cemerlang. Cara mengatur skala prioritas dalam pekerjaan bisa dengan cara-cara berikut :

Pertama, adalah menganalisis pekerjaan. Lakukanlah hal ini dengan memahami pekerjaan dengan baik sehingga bisa tahu mana bagian sulit dan mana yang mudah dan harus dipisahkan.

Selanjutnya Anda bisa memisakan pekerjaan dan mengurutkan masing-masing pekerjaan. Mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa diakhirkan.

Kedua, tentukan tujuan utama. Intuisi untuk mengambil suatu keputusan sangat penting dalam pekerjaan. Memiliki tujuan yang tepat di tempat kerja dalam satu minggu adalah hal yang sangat bagus. Sehingga, Anda bisa mengerjakan pekerjaan sesuai tujuan utama terlebih dahulu. Baru selanjutnya bisa mengerjakan pekerjaan lain.

Ketiga, adalah melakukan evaluasi terkait pentingnya atau mendesaknya suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Dimana Anda harus pertimbangkan berbagai aspek dari pekerjaan yang akan dikerjakan.

Keempat, adalah membuat jadwal bekerja. Ini sangat berguna agar Anda selalu ingat kapan pekerjaan tersebut harus selesai. Ini juga bisa dilakukan untuk menggabungkan satu pekerjaand alam satu waktu. Sehingga waktu yang digunakan lebih produktif.

Dengan mengatur skala prioritas, pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Dan rasa ingin menunda pekerjaan akan hilang. Ini merupakan langkah yang harus Anda tempuh jika mau sukses berkarir.

2. Sering Menunda Pekerjaan

Kebiasaan menunda pekerjaan adalah kebiasaan yang sangat buruk. Karena saat waktunya pekerjaan harus terselesaikan, hasilnya tidak maksimal bahkan gagal mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan begitu atasan bisa sangat kecewa dengan kinerja yang Anda berikan.

Sering Menunda Pekerjaan
Sering Menunda Pekerjaan

Agar tidak menunda pekerjaan, sebaiknya membuat jadwal tertulis. Sehingga nantinya bisa melihat timeline kerja secara keseluruhan, dan tidak terpaku untuk mengerjakan satu pekerjaan pada satu hari saja.

Buat juga kalender bulanan di meja kerja Anda. Tuliskan deadline setiap pekerjaan di kalender. Buatlah deadline palsu agar terdorong melakukan pekerjaan tersebut.

Karena salah satu penyebab menunda pekerjaan adalah merasa memiliki banyak waktu sebelum mengerjakan pekerjaan tersebut.Sehingga ketika ada pekerjaan mendadak dari atasan, Anda tidak akan kelimpangan karena belum mengerjakan pekerjaan sebelumnya.

Selain itu, agar tidak menunda pekerjaan juga harus menghindari sosial media terlebih dahulu. Ketika bosan bekerja sosial media memang menjadi bahan hiburan yang paling mudah. Tetapi, pemakainya tidak bisa berhenti bahkan bisa lupa waktu.

Sehingga banyak pekerjaan yang tertunda dan tidak terselesaikan pada waktunya. Maka, hindarilah sosial media terlebih dahulu saat memiliki pekerjaan. Selesaikanlah pekerjaan terlebih dahulu jika mau sukses berkarir.

3. Tidak Berani Mengambil Resiko

Segala keputusan yang diambil dalam hidup memiliki resikonya masing-masing. Apalagi dalam pekerjaan. Jika ingin mau sukses dalam berkarir di perusahaan, harus menghadapi tantangan yang beresiko.

Tidak Berani Mengambil Resiko
Tidak Berani Mengambil Resiko

Karena biasanya pekerjaan yang memiliki resiko hasilnya lebih bagus jika berhasil mengerjakannya.Orang yang berani mengambil resiko selalu dihadapkan pada dua pilihan, yaitu kegagalan atau menang dengan gemilang.

Orang sukses adalah mereka yang telah mengalami ujian berat dan banyak mengambil resiko. Agar bisa mengambil resiko dengan baik, Anda harus tahu segala hal penting dan nilai-nilai yang sesuai dengan diri sendiri.

Cobalah luangkan waktu untuk bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang diinginkan.

Untuk menjadi pengambil resiko yang baik, juga harus menjadi orang yang optimis dan realistis saat dihadapkan dengan resiko yang besar. Saat mengambil keputusan, jangan hanya menggunakan sisi emosional saja, tetap harus juga berfikir rasional.

Cara ini bisa dilakukan juga dengan rajin membuat daftar pro dan kontra agar bisa tahu mana yang rasional dan mana yang tidak. Dan dari semua daftar tersebut, pilah mana saja yang berpotensi memiliki resiko paling besar.

Belajar mengambil resiko juga bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan mulai sekarang. Seperti misalnya mengatasi segala kesulitan kecil yang dihadapi setiap hari.

4. Takut Akan Kegagalan

Usaha apapun pasti selalu diawali dengan kegagalan. Itu hal biasa yang harus selalu dihadapi, begitupun jika ingin sukses dalam karir. Karena untuk mencapai keberhasilan pasti selalu ada perjuangan. Tidak ada hal mulus saat mencapainya.

Takut Akan Kegagalan
Takut Akan Kegagalan

Harus diingat bahwa untuk sukses dalam karir, tidak instan. Butuh proses panjang dan harus melalui banyak kegagalan. Meskipun bukan perkara mudah, kegagalan tetap harus dihadapi dan tidak menyerah menghadapi setiap kegagalan yang datang.

Jika takut gagal, maka keraguan akan terus datang jika ingin memulai kembali. Ketika keraguan datang, Anda tidak akan bisa fokus dalam menyelesaikan setiap persoalan yang datang kembali.

Takut gagal juga akan tetap membuatmu memilih terus berada di zona nyaman. Sehingga membuat Anda menjadi pribadi yang tidak berkembang. Dan akan terus berada di posisi yang sama selama bertahun-tahun.

Jika rasa takut gagal selalu menghantui, sebaiknya akui terlebih dahulu emosi yang sedang terjadi. Sehingga dengan cara ini, seseorang bisa menghindari dominasi rasa takut gagal berlebihan.

Kemudian, carilah orang terpercaya yang bisa diajak untuk membicarakan tentang hal ini secara detail. Selanjutnya cari aspek yang bisa dikendalikan, seperti misalnya harus mengerjakan projek yang belum dikuasai sama sekali.

Cobalah untuk mencari orang yang sudah berpengalaman dan tidak segan untuk membagi ilmunya. Hal ini bisa membuat Anda mengendalikan situasi.Kemudian tanyakan pada diri sendiri apa situasi positif yang bisa dipetik dari kegagalan yang terjadi.

Tidak hanya itu, yakinkan diri bahwa kondisi ini membuat Anda bisa berkembang jauh lebih baik dengan belajar banyak hal. Cara seperti ini bisa melatih kelihaian seseorang dalam merangkul rasa takut dan kembali mengambil langkah.

5. Malas Membuat Networking

Dengan membangun jaringan dan bertemu lebih banyak orang akan membuka pikiran dan menjadi luas wawasan. Sehingga secara tidak langsung, kesempatan dan peluang kerja bisa lebih banyak diambil untuk memuluskan jalan kita menggapai karir.

Malas Membuat Networking
Malas Membuat Networking

Cara memperluas jaringan di tempat kerja untuk sukses berkarir, bisa dengan cara bergabung bersama organisasi profesional. Misalnya, jika Anda bekerja sebagai wartawan bisa bergabung dengan organisasi wartawan se-Indonesia.

Dengan bergabung bersama organisasi profesional tertentu, tentu saja bisa menjadi lahan untuk membangun relasi dengan anggota dan organisasi lain. Yang nantinya mungkin bisa menjadi partner bisnis.

Baca juga; 8 Tips Tetap Produktif Meski Bekerja Jarak Jauh (WFH )

Menghadiri acara-acara sosial seperti ulang tahun kantor, kegiatan amal, atau acara olahraga kantor juga bisa membantu membangun jaringan. Jangan pernah malas untuk ikut kegiatan kantor, manfaatkan suasana tersebut untuk berbincang dengan orang lain.

Selain itu, membangung jaringan bisa dengan cara rajin untuk mengikuti seminar. Acara seperti ini selain bisa menambah ilmu, juga bisa menjadi kesempatan untuk menjalin relasi dengan orang baru dengan minat yang sama.

Beranikanlah diri untuk berkenalan dengan peserta lain. Kemudian, jangan ragu untuk menggali keahlian mereka.

6. Kurang Informasi untuk Mengembangkan Karier

Terkadang seorang karyawan di perusahaan tidak terlalu paham jalur karir yang ia tempuh. Hal ini membuat ia tidak terlalu fokus mempersiapkan kompetisi pribadi menuju jalur karir yang lebih tinggi.

Kurang Informasi untuk Mengembangkan Karier
Kurang Informasi untuk Mengembangkan Karier

Selain itu, ia juga kurang memahami kriteria dan persyaratan untuk mendapatkan promosi jabatan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan yang mau sukses berkarir diantaranya ia harus Memiliki kinerja yang bagus yang nantinya akan dilihat perusahaan.

Baca juga; 6 Tips Sukses Jadi Karyawan Baru Di Masa Pandemi

Dengan kinerja yang bagus, tentunya akan menguntungkan perusahaan. Sehingga mulai sekarang, perbaiki kinerja di perusahaan agar cepat naik jabatan.

Indikator lain yang biasanya digunakan perusahaan untuk bisa menaikan jabatan seorang karyawan adalah ia yang inisiatif dan kreatif. Dalam persaingan yang ketat dunia kerja, karyawan yang inovatif dan kreatif sangatlah dibutuhkan.

Perusahaan yang memiliki karyawan inovatif dan kreatif bisa lebih produktif. Selain itu bisa bertahan dalam berbagai situasi yang tidak memungkinkan seperti saat pandemi ini.

Kemudian, untuk bisa dilirik atasan agar bisa naik jabatan adalah mulai memberikan solusi dari komplen-komplen yang diberikan karyawan lain. Karena biasanya karyawan yang hanya mampu komplen justru tidak akan dilirik atasan untuk dinaikan jabatannya.

Karyawan yang bisa memberikan solusi adalah karyawan yang bertanggung jawab. Sekaligus juga memiliki nilai lebih untuk meraih promosi jabatan. Biasanya karyawan seperti ini memikirkan lebih jauh tentang kemajuan perusahaan.

7. Kebiasaan dan Perilaku Buruk

Penilaian informal yang beredar di lingkungan kantor, akan mempengaruhi keputusan atasan untuk menentukan jabatan yang tepat bagi karyawannya. Ini akan mempengaruhi karir Anda ke depannya.

Kebiasaan dan Perilaku Buruk
Kebiasaan dan Perilaku Buruk

Karena ada kalanya seseorang memiliki kemampuan yang mumpuni, tetapi tidak diimbangi dengan sikap kerja yang baik. Seperti misalnya kurang bertanggung jawab, sering tidak tepat waktu saat mengerjakan pekerjaan, jarang ada di tempat, malas, suka terlambat dan lainnya.

Kebiasaan lain yang dapat menghambat karir adalah membuat orang terganggu, tertawa atau mengobrol lama sampai akhirnya lupa waktu dan tidak mengerjakan tugas. Hal ini bisa mengganggu konsentrasi orang lain. Sehingga produktifitas kerja orang lain bisa terhambat.

Baca juga; Tips Menabung untuk Karyawan dengan Gaji di Bawah 5 Juta

Atau melakukan hal pribadi saat bekerja, seperti misalnya belanja daring, menguntit media sosial teman kerja, atau main game. Hal ini jelas bisa mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kinerja Anda.

Penutup

Itulah hambatan yang harus diperbaiki jika mau sukses berkarir di perusahaan. Perbaikilah mulai dari sekarang, karena hal itu bisa menjadi penghambat kenaikan karir di perusahaan. Selamat mencoba tips dari kami. Semoga artikel yang diberikan bermanfaat untuk Anda.