Seperti apa gejala stres pekerjaan? Berdasarkan survei yang pernah dilakukan oleh American Psychological Association (APA), bahwa 65 persen karyawan pernah menghadapi stres ketika berurusan dengan pekerjaannya.
Stres sendiri merupakan sebuah kondisi atau perasaan dimana seseorang merasa dituntut melebihi kemampuan dirinya untuk menghadapi sesuatu.
Apabila stres ini tidak dikelola dengan baik atau disalurkan pada hal-hal yang tidak seharusnya maka stres tersebut bisa mempengaruhi kesehatan dan juga kondisi psikis seseorang.
Bila Anda stres dalam menghadapi pekerjaan, tentunya akan berakibat fatal pada tugas kantor dan juga karier Anda.
Tentunya bila sudah masuk gejala-gela stres, Anda harus segera untuk mengambil cuti atau melakukan aktivitas lain yang membuat Anda kembali seperti dulu.
Untuk mengecek terlebih dahulu apakah Anda stres atau tidak, berikut akan kami paparkan tentang 10 gejala stres menghadapi sebuah pekerjaan. Dan berikut ulasannya!
Mengetahui Gejala Stres Pekerjaan
1. Cepat Marah

Cepat marah, merupakan salah satu gejala stres menghadapi pekerjaan. Rasa marah,kesal, dan cepat tersinggung ini merupakan akumulasi dari emosi yang tidak bisa disalurkan pada hal yang baik.
Akibatnya, ketika menghadapai sebuah pekerjaan Anda akan merasa tertekan dan timbulah rasa marah karena tidak bisa mengerjaknnya dengan baik.
Baca juga : 10 Cara jitu mengatasi masalah di tempat kerja
Selain akan berakibat buruk pada hubungan dengan sesama rekan kerja, emosi cepat marah pun sangat tidak baik bagi diri Anda dan bisa mempengaruhi kesehatan.
Penyebab cepat marah pun, bisa dikarenakan tidak diberikan pengertian atau apresiasi dari atasan terhadap kerja Anda. Sehingga memicu stres dan menimbulkan rasa marah yang berkepanjangan.
2. Sering Merasakan Sakit
Gejala selanjutnya bila Anda stres dalam menghadapi pekerjaan adalah sering merasakan sakit. Sakit yang diderita pun bermacam-macam entah itu karena pusing kepala, maag, jantung, bahkan bila sudah parah ada yang sampai menderita stroke.
Sakit yang dialami tersebut merupakan gejala psikomatis dimana sesoerang sedang mengalami tekanan yang besar dan mempengaruhi kesehatannya.
Bila orang yang stres dan sering merasa sakit, biasnaya dari segi medis tidak terdeteksi penyakit apapun. Hanya saja seseorang merasakannya karena sugesti yang dibuatnya.
Biasanya rasa sakit yang dirasakannya terjadi ketika harus menghadapi sebuah pekerjaan dengan beban yang luar biasa sulit. Atau bisa jadi karena tekanan dari atasan tentang target yang harus dicapai.
3. Sering Merasa Lelah
Pernahkah Anda mengalami sebuah kondisi sangat lelah padahal Anda tidak melakukan aktivitas yang cukup berat? Bila jawaban Anda Iya, Boleh jadi Anda sedang mengalami gejala stres dalam pekerjaan.
Lelah tersebut bukan karena lelahnya fisik, melainkan lelah kejiwaan ketika Anda harus menghadapi beban pekerjaan yang dirasa cukup berat.
Biasanya bila lelah jiwa melanda, Anda tidak akan bisa untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, walaupun sudah beristriahat yang cukup dan minum suplemen pun Anda akan tetap lelah apabila secara kejiwaan tidak diobati.
Waspadalah terhadap kondisi ini, karena bileh jadi akan sanat mempengaruhi performa Anda dalam menyelesaikan pekerjaan.
Bila atasan sudah menegur dan protes terhadap performa kerja Anda sebaiknya cari cara untuk bisa menghilangkan rasa lelah tersebut.
4. Menghindar dari Tugas Kantor
Sering menghindar dari pekerjaan kantor atau ada perasaan ingin kabur pun merupakan salah satu gejala stres menghadapi pekerjaan.
Banyak pakar psikologi yang menyatakan bahwa niat untuk menghindar merupakan salah satu mekanisme otak dalam mengatasi sebuah masalah.
Baca juga : 10 Cara efektif menjalani profesi yang tidak disukai
Tentunya bila hal tersebut terus dipelihara, Anda akan dicap sebagai karyawan yang tidak bertanggung jawab. Dan boleh jadi akan merugikan diri sendiri untuk jangka yang lebih panjang.
Ada baiknya untuk mengambil jeda waktu untuk beristirahat dibandingkan harus terus menghindar dari tugas kantor.
5. Sering Melakukan Kesalahan dalam Mengerjakan Tugas
Gejala stres berikutnya adalah apabila Anda sering melakukan kesalahan dalam pengerjaan tugas. Padahal tugas tersebut adalah tugas yang mudah atau biasa Anda kerjakan.
Namun karena tekanan menghampiri Anda sehingga membuat stres, dampaknya adalah Anda melakukan kesalahan yang cukup fatal.
Bila stres tersebut tidak dikelola atau disalurkan dengan baik, maka jangan heran bila suatu saat atasan Anda mengambil tindakan untuk mengalihkan tanggung jawab tugas tersebut pada rekan kerja yang lainnya.
Tentunya sangat rugi bukan bila stres tersebut tidak dikelola dengan baik?
6. Hilangnya Rasa Percaya Diri
Gejala stres berikutnya adalah hilang rasa percaya diri. Hal tersebut dikarenakan adanya tekanan yang begitu besar dalam menghadapi sebuah pekerjaan. Dari tekanan tersebut timbul keraguan pada diri sendiri untuk bisa menyelesaikannya.
Bila keraguan dalam diri sering muncul, maka boleh jadi dampak buruk jangka panjangnya adalah hilangnya rasa percaya diri tersebut.
Baca juga : 15 cara terbaik meningkatkan kepercayaan diri Anda
Padahal rasa percaya diri ini wajib untuk dimiliki oleh setiap orang. karena dengan begitu setiap pekerjaan yang dilakukannya bisa terselesaikan dengan baik.
7. Bersikap Sinis saat Dikritik
Dilansir dari sebuah situs dailyworth, bahwasannya seseorang yang berekasi negatif saat dikritik merupakan salah satu respon umum ketika seseorang sedang berusaha mengatasi stres.
Nah, apabila Anda sudah mengalami hal tersebut, maka perlu diwaspdai boleh jadi Anda sedang menghadapi gejala stres tersebut.
Secara kasat mata, rekan Anda yang mengkritik tersebut hanya ingin memberitahukan yang benar. Namun, karena reaksi Anda yang sinis justru akan menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri.
Boleh jadi, seseorang yang mengkritik Anda pun akan memiliki pandangan negatif terhadap Anda karena tidak mau untuk berubah lebih baik. Padahal dibalik itu semua, Anda sedang menghadapi stres menghadapi pekerjaan tersebut.
8. Tidur Berlebihan atau Insomnia
Gejala stres menghadapi pekerjaan berikutnya adalah tidur berlebihan atau sebaliknya insomnia (sulit untuk tidur).
Pernahkah Anda merasa sulit tidur padahal sepanjang hari sudah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan? Atau pernahkah Anda tidur berlebihan padahal dipagi hari harus melakukan aktivitas yang begitu padat?
Jika iya, Anda sedang mengalami gejala stres menghadapi pekerjaan. Lai-lagi stres tersebut tercipta dikarenakan tekanan pekerjaan yang membuat Anda tidak sanggup untuk menghadapinya.
Tentunya bila hal tersebut sudah terjadi berulang-ulang atau bahkan sudah menjadi rutinitas Anda harus melakukan terapi.
Karena bila dibiarkan akan menjadi masalah yang berkepanjangan serta boleh jadi akan berdampak pada kehilangan pekerjaan.
9. Menarik Diri Dari Pergaulan Sosial
Berikutnya apabila Anda stres menghadapi pekerjaan, maka bisa timbul untuk menarik diri dari pergaulan sosial.
Tentunya sikap terjadi karena memang rasa percaya dirinya sudah hilang. Ataupun memiliki masalah yang cukup rumit untuk diselesaikan.
Seharunya apabila sudah ada karyawan yang mengalami gejala ini, sebaiknya segera dirangkul ataupun didekati.
Jangan sampai dengan menarik diri dari pergaulan sosial menganggap dirinya tidak berharga dan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya.
Mereka yang menarik diri dari pergaulan sosial, butuh teman untuk berbagi cerita agar masalah yang dihadapinya bisa teratasi dengan baik. Dan yang paling penting mereka butuh penyemangat untuk bisa menghadapi persoalannya.
10. Berjerawat Atau Memiliki Masalah Kulit Lainnya
Gejala stres menghadapi pekerjaan berikutnya adalah timbulnya jerawat atau masalah kulit lain pada tubuh Anda.
Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi kortisol lebih banyak sehingga membuat kulit semakin berminyak serta muncuk jerawat pada kulit Anda.
Terlebih bila jerawat tersebut tidak bisa diobati padahal sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkannya.
Hal ini terjadi karena Anda terlalu sibuk memikirkan pekerjaan, sehingga lupa untuk mengurus diri sendiri terutama untuk perawatan. Walhasil, karena kurang terurus maka sangat memungkinkan untuk terjadinya jerawat pada kulit Anda.
Dengan adanya jerawat pun tentunya bisa semakin membuat Anda tidak percaya diri. Karena jerawat masih dianggap sesuatu yang bisa merusak penampilan.
Cara Mengatasi Stres yang Disebabkan Oleh Pekerjaan
Apakah dari 10 gejala di atas Anda sedang mengalaminya? Pemicu utama dari stres pekerjaan hampir dikarenakan tekanan yang begitu berat. Sebenarnya hal tersebut bisa di atasi dengan cara-cara berikut ini:
1. Cuti Sementara Waktu dari Aktivitas Pekerjaan
Bila Anda sudah ada gejala ingin kabur dari kantor, sulit mengerjakan pekerjaan, atau sudah timbul masalah kesehatan yang sangat menganggu, maka Anda perlu mengambil cuti untuk beberapa waktu kedepan.
Pengambilan cuti tersebut sangat bermanfaat untuk bisa mengembalikan Anda pada kondisi semula. Aktivitas cuti yang dilakukan seperti berlibur, pulang kampung, diam di rumah dan melakukan hobi yang disukai, serta aktivitas lainnya.
2. Perbanyak Ibadah
Boleh jadi stres yang dialami oleh Anda karena kurangnya spiritualitas dalam diri. Maka solusinya adalah perbanyak ibadah dan mohon petunjuk sang pencipta atas masalah yang sedang Anda hadapi.
Percayalah, bila Tuhan sudah ‘bercampur tangan” beban atau tekanan yang Anda rasakan akan berkurang bahkan akan lebih baik dari sebelumnya.
3. Terapi ke Psikolog
Jika stres ini sudah sangat parah bahkan sampai menganggu pada masalah kejiwaan Anda, maka yang perlu Anda lakukan adalah datang ke seorang psikolog.
Biasanya mereka akan mendeteksi terlebih dahulu akar masalah yang menyebabkan Anda bisa sangat stres.
Bila sudah diketahui penyebabnya, mereka akan memberikan terapi yang pas untuk bisa mengatasi stres Anda.
4. Menulis Diary
Menulis pun bisa menjadi terapi untuk menurunkan stres pada Anda. Karena secara tidak langsung sudah mengeluarkan perasaan yang tidak nyaman pada diri Anda. Tulislah kejadian menyenangkan maupun tidak menyenangkan yang Anda alami. Sebaiknya lakukan setiap hari dengan waktu 20 menit saja.
5. Berolahraga
Berolahraga selain bisa membuat sehat juga bisa memperbaiki mood seseorang. Karena memproduksi endorphin (sebuah hormon bahagia) yang bisa membantu menyalurkan pikiran negatif dengan cara yang sehat.
Olahraga yang dlakukan pun bisa jalan kaki, lari, atau mengikuti olahraga bela diri yang memang akan mengeluarkan energi-energi negatif dalam diri Anda.
6. Tersenyum atau Tertawa
Dengan melakukan aktivitas tersenyum atau tertawa bisa merangsang otak untuk melepaskan ketegangan. Nah, hal tersebut bisa Anda lakukan bersama rekan0rekan kerja selepas atau sebelum bekerja.
Intinya, jangan terlalu serius dalam menyelesaikan pekerjaan berusah untuk rileks dan jangan tersenyum.
Penutup
Ingat!bahwasannya hidup di dunia ini adalah sementara. Artinya lakukan yang memang bisa dan sesuai kemampuan Anda. Bila Anda tidak bisa melakukannya, Anda bisa minta tolong rekan kerja lain yang sudah mahir untuk bisa memecahkan masalah pekerjaan tersebut bersama-sama.
Setalah Anda berusaha, maka hasilanya serahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena setiap orang sudah diberikan jalan hidup serta takdirnya sendiri.
Hal ini penting untuk diyakini, agar stres pun tidak sering hinggap dalam diri Anda. Bagaimana siap?