Dalam merekrut karyawan, perusahaan akan sangat selektif. Bagian HRD akan melihat dan menilai setiap kandidat dengan seksama.
Wawancara menjadi bagian sangat penting dalam menilai calon karyawannya. Menilai calon karyawan menjadi tugas HRD dalam mengidentifikasi setiap tanda-tanda calon karyawan yang tidak baik bagi perusahaan.
Sebenarnya ada banyak cara-cara dalam mengidentifikasi karyawan yang tidak baik bagi perusahaan. Pada artikel ini akan diulas cara menilai calon karyawan saat wawancara kerja.
Tugas HRD adalah mencari, menemukan dan menetapkan calon karyawan yang baik sesuai dengan kriteria perusahaan.
Berikut 14 cara yang biasanya perusahaan lakukan dalam menilai calon karyawan, wawancara ini biasanya dilakukan oleh HRD perusahaan.
1. HRD menanyakan pertanyaan jebakan
Pertanyaan jebakan dalam wawancara adalah petanyaan yang diajukan untuk menilai kejujuran, wawasan dan pengalaman calon karyawan.
Misalnya, menanyakan beberapa pengalaman pekerjaan Anda di perusahaan sebelumnya, menanyakan Apa minat Anda bekerja di perusahaan ini dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Dengan cara-cara tersebut, pihak HRD akan memperoleh pertimbangan-pertimbangan penting dalam menilai apakah anda cocok bekerja di perusahaan tersebut atau tidak. Perusahaan juga akan menilai kemampuan, pengalaman dan dedikasi Anda dalam pekerjan.
Berikut saya sudah menuliskan terkait 10 pertanyaan jebakan wawancara kerja yang biasa diajukan, semoga bermanfaat.
2. Mengajak sesame rekan HRD dalam sesi wawancara
Mengajak rekan sesame HRD dalam wawancara bertujuan mengurangi resiko salah dalam merekrut karyawan yang tepat. Hal ini akan membantu Anda dalam memutuskan keraguan Anda pada seorang kandidat.
Dengan mengajak rekan sesame HRD, Anda bisa meminta pertimbangan dalam penilaian jika anda merasa ragu.
Satu pewawancara bisa dikelabuhi, namun jika Anda membawa rekan sesame HRD, kandidat akan berpikir 2 kali untuk mengelabuhi Anda. Walaupun kandidat melakukan kebohongan, anda bisa meminta pendapat rekan Anda.
3. Tanyakan pada kandidat, Bagaimana cara menghadapi situasi yang sulit
Ciri karyawan yang tidak baik adalah tidak mau introspeksi diri dan selalu menyalahkan orang lain dalam sebuah masalah.
Tanyakan bagaimana sikap mereka saat mengadapi situasi masalah sulit, nilai bagaimana kandidat menjawab, apa orientasi jawaban mereka, bagaimana cara mereka akan menyelesaikan masalah tersebut.
Jika mereka ternyata menyalahkan orang lain dan memberikan pembelaan diri terhadap masalah tersebut tanpa memberikan solusi dan introspeksi diri, jangan pernah terima pribadi karyawan seperti ini.
4. Tanyakan mengenai masa depan pada kandidat
Menanyakan masa depan pada kandidat akan memberikan anda gambaran tentang rencana kandidat di masa depan. Apakah mereka memang focus pada pekerjaan atau mereka memiliki ambisi pribadi yang revolusioner.
Atau mereka hanya menjawab sekenanya saja. Kandidat yang memiliki rencana masa depan yang revolusioner adalah aset perusahaan.
Kenapa?
Karena mereka berpikiran maju dan berkembang.
Coba tanyakan rencana 3-5 tahun kedepan tentang karir dan kehidupan, memiliki karyawan dengan pandangan masa depan yang jelas tentu akan membantu anda menilai posisi apa yang cocok untuk calon karyawan tersebut.
5. Cari informasi dari sumber lain
Anda bisa mencari info kandidat dari sumber lain. Anda bisa memanfaatkan jejaring sosial seperti Linkedln dalam mencari informasi terkait orang yang pernah bekerja sama dengan kandidat Anda sebelumnya.
Mintalah mereka memberikan sedikit informasi tentang kandidat tersebut. Gali informasi yang diperlukan, seperti bagaimana trek record kandidat dan penilaian.
6. Buatlah beberapa tahapan dalam proses wawancara kerja
Tahapan wawancara kerja pasti berbeda cara antara perusahaan satu dengan perusahaan lain. Mintalah pada kandidat untuk mengikuti beberapa tahapan wawancara. Ada perusahaan yang mewawancara kandidat sampai 3 kali, ada juga yang hanya sekali.
Tahapan-tahapan wawancara tersebut biasanya untuk mengukur penilaian yang berbeda. Misalnya penilaian kemampuan, pengalaman dan atitut.
Tahapan-tahapan tersebut akan menunjukan seberapa kosnisten dan seperti apa jati diri seorang kandidat sebenarnya.
7. Tanyakan momen terbaik di tempat kerja sebelumnya
Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mengingat momen baik dan momen buruk. Dalam pekerjaan biasanya mereka akan lebih suka mengutarakan momen buruk dan sebaliknya.
Anda bisa menanyakan kepada kandidat apa momen terbaik dalam pekerjan Anda sebelumnya.
Lihat jawaban mereka, jika jawaban mereka terkait hal-hal tidak formal seperti acara kantor, gathering, makan siang dan lain sebagainya yang bukan formal, maka jangan terima kandidat karyawan seperti ini.
Kandidat seperti ini dapat dipastikan tidak menujukan profesionalitas dan tidak menemukan nilai berharga dari sebuah pekerjan.
8. Belajar dari pengalaman, Sikap kandidat di perusahaan lama bisa saja terulang
Mintalah kandidat menceritakan pengalaman kerja di tempat sebelumnya. Ini menjadi cara yang efektif dalam menyaring para kandidat karyawan.
Jangan terima kandidat yang memiliki tabiat yang tidak baik di pekerjaan sebelumnya. Belajarlah dari pengalaman, bisa saja mereka akan mengulangi hal yang sama di perusahaan baru mereka.
9. Pancing dengan pertanyaan negatif
Misalnya,
Kenapa kami harus menerima Anda bekerja di perusahan ini?
Pertanyaan pertanyaan seperti ini akan memancing kandidat lebih terbuka dalam menceritakan kemampuan mereka.
Pertanyaan negatif akan memperlihatkan jati diri kandidat yang sebenarnya.
10. Cari tahu sebanyak mungkin kepribadian kandidat
Ada beberapa tipe kandidat, ada tipe kandidat yang mau terbuka dan menerima pendapat orang lain, dan ada juga yang tertutup dan susah menerima pendapat orang lain.
Pastikan Anda tidak menerima oarng-orang egois yang tidak mau menerima pendapat orang lain. Biasanya kandidat dengan tipe seperti ini tidak bisa bekerja sama dalam tim dan selalu memaksakan kepentingan pribadi.
Terimalah kandidat yang mau menerima pendapat dan bisa bekerja sama dalam tim.
11. Perusahaan tidak menerima kandidat yang suka mengeluh
Mengeluh artinya banyak bicara tanpa aksi, biasanya tipe kandidat seperti ini tidak memiliki produktifitas dalam bekerja, dan biasanya akan berpengaruh buruk pada kinerja tim.
Terlebih jika Ada kandidat yang mengeluhkan tentang pekerjan dan atasan dipekerjaan sebelumnya. Ini adalah sinyal kuat untuk menolak kandidat tersebut.
Mengeluh adalah hal wajar, namun bagaimana mereka menyikapi dan menyampaikan masalah tersebut. Pilihlah pribadi yang tepat dalam menyampaikan keluhan mereka.
12. Tanyakan sikap apa yang akan dilakukan dalam kondisi sepontan
Ini adalah pertanyaan berbasis situasional, bagaimana kandidat menyelesaikan masalah pada situasi tertentu.
Dengan cara ini, sulit bagi mereka mengarang mengenai perilaku mereka sendiri dan pengalaman yang pernah dilalui.
Pertanyaan situsional akan membuat kandidat harus menyelesaikan permasalahan dengan spontan tanpa persiapan, sehingga Anda bisa menilai seberapa potensial kandidat tersebut bagi perusahaan Anda.
13. Hindari pertanyaan standar yang membosankan
Biasanya pertanyaan-pertanyan dalam wawancara adalah pertanyaan-pertanyaan standar yang sudah dipelajari oleh kandidat.
Kandidat pasti sudah mempesiapkan diri terhadap kemungkinan pertanyaan umum yang akan diajukan oleh pewawancara.
Oleh karena itu, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dan sulit ditebak, misalnya dengan mengajukan pertanyaan, “ Apa kebohongan – kebohongan yang sudah Anda lakukan?”
14. Tanyakan keberhasilan-keberhasilan yang pernah diperoleh bersama tim
Kenapa harus tim?
Keberhasilan dan prestasi dalam sebuah tim menggambarkan kandidat tersebut memang mampu bekerja sama dalam sebuah tim. Hal ini mengidentifikasikan kemampuan sesorang dalam kerja tim.
Namun jika kandidat hanya menceritakan prestasi-prestasi pribadi tanpa memberikan kredit kepada rekan kerja lainya, maka dapat dipastikan kandidat ini memiliki sifat egois.
Penutup
Itulah 14 cara perusahaan menilai calon karyawannya melalui wawancara kerja. Dengan cara tersebut Anda bisa menilai kandidat karyawan mana yang terbaik yang kana Anda terima sebagai karyawan di perusahaan.
Proses wawancara merupakan rangkaian dari beberapa jenis test psikologi sampai akhirnya masuk pada sesi wawancara.