Portofolio saat ini sangatlah penting untuk menunjukkan kualitas Anda ketika akan mencari pekerjaan. Pasalnya, pihak HRD akan melihat kemampuan yang Anda miliki sehingga menentukan layak tidaknya untuk bekerja di perusahaan atau instansi tersebut.
Maka dari itu, membuat portofolio adalah sesuatu hal penting yang harus diperhatikan ketika akan melamar pekerjaan.
Membuatnya pun jangan sampai asal-asalan apalagi mencatut atau mengklaim karya orang lain di portofolio Anda.
Bagi Anda yang belum paham dan mengetahui ap aitu portofolio, berikut akan kami paparkan ulasannya di bawah ini!
Pengertian Portofolio
Sebelum membahas pengertian portofolio secara umum, alangkah lebih baik untuk mengetahui pengertian portofolio secara etimologi terlebih dahulu.
Portofolio secara etimologi berasal dari dua kata, yaitu port berasal dari report yang memiliki arti laporan dan folio yang memiliki arti lengkap atau penuh.
Menurut Erman, S.A, 2003 dalam Cartono dan Nahadi, portofolio adalah laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannya.
Adapun menurut Gronlund (1998 : 159), portofolio adalah mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan.
Sedangkan menurut Paulson mengartikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan, dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih.
Portofolio tersebut mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, penilaian, dan bukti refleksi diri.
Secara umum, portofolio ini memiliki arti sebuah kumpulan dokumen dan tulisan yang tersusun dengan rapih dan menarik. Portofolio ini adalah laporan lengkap dari suatu dokumen dan hasil karya dari aktivitas seseorang.
Di dalam portofolio tersebut terdapat perkembangan karya seseorang yang telah diraihnya.
Fungsi Portofolio
Sayang rasanya, bila Anda memiliki karya namun tidak disimpan dengan baik sehingga bisa mnjadi bukti bahwa Anda kompeten dalam hal tersebut.
Tentu, pengumpulan karya tersebut bukan hanya untuk ‘’memamerkan’’ apa yang dimiliki tetapi untuk melihat pencapaian yang telah diraih dalam berkarya.
Portofolio tersebut bisa menjadi bahan evaluasi untuk Anda agar bisa melakukan hal lain yang lebih baik lagi.
Saat portofolio karya Anda tersusun dan terlihat perkembangannya, tidak hanya diakui oleh Anda sendiri, melainkan orang lain pun bisa melihat hasil kerja keras yang telah Anda lakukan sehingga bisa menghargai hal tersebut.
Cara Membuat Portofolio
Bila membuat portofolio ini adalah pengalaman pertama untuk Anda, maka berikut akan dipaparkan tentang pembuatan portofolio agar bisa memberikan kesan yang baik untuk diri sendiri maupun untuk klien Anda ketika akan menilai kemampuan dan hasil kerja .
Adapun cara atau langkah-langkah yang tepat untuk membuat portofolio adalah sebagai berikut;
1. Membuat Daftar Isi
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk membuat portofolio adalah membuat daftar isi terlebuh dahulu.
Hal tersebut perlu dilakukan mengingat portofolio adalah kumpulan dokumen yang terdiri dari hasil karya dan pencapaian Anda selama ini.
Bila Anda sudah laman berkarya, tentu akan banyak portofolio yang dicantumkan. Agar memudahkan Anda maupun klien mencari sesuatu yang menarik hatinya, membuat daftar isi adalah solusi terbaik yang bisa dilakukan.
2. Membuat CV atau Resume
Langkah selanjutnya ketika sudah membuat daftar isi adalah membuat resume atau curriculum vitae (CV). Nantinya CV ini bisa Anda lampirkan kedalam portofolio tersebut untuk memudahkan klien atau HRD di suatu perusahaan mengenali diri Anda.
Baik itu informasi secara personal maupun hal-hal lain yang memang diperlukan oleh pihak perusahaan tersebut.
Tentunya dengan memudahkan mereka mengetahui informasi Anda, boleh jadi kesempatan Anda untuk bisa bergabung dengan perusahaan atau menerima project sangat terbuka lebar.
3. Membuat Pencapaian dan Tujuan
Setelah membuat CV, langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah membuat pencapaian yang telah Anda lakukan serta tujuan Anda membuat portofolio maupun ingin bergabung dengan perusahaan atau mengerjakan project tersebut.
Untuk membuat tujuan dan pencapaian ini ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu;
1. Tujuan Jangka Pendek
Ketika Anda menuliskan tujuan jangka pendek, jelaskan tentang hal-hal yang ingin Anda capai dalam waktu satu atau dua tahun kedepan.
Tuliskan tujuan tersebut dengan rasa penuh percaya diri dan sesuai dengan kenyataan.
2. Tujuan Jangka Panjang
Sedangkan untuk menuliskan tujuan jangka panjang, Anda bisa menjelaskan pencapaian dalam jangka wajtu lima sampai sepuluh tahun kedepan.
Tujuan menuliskan pencapaian tersebut, bahwasannya klien akan percaya bahwa Anda memiliki visi misi yang baik dan bekerja dengan terencana serta terarah.
Jangan lupa ketika menuliskan tujuan jangka pendek dan panjang cantumkanlah tentang informasi dan nilai-nilai dalam etika kerja, filosofi, pencapaian target pekerjaan, dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai target tersebut.
3. Mencantumkan Pengalaman dan Keterampilan yang Dimiliki
Poin penting yang harus ditulis dalam portofolio adalah mencantumkan penglaman dan keterampilan yang dimiliki.
Hal tersebut bisa ditulis dari mulai mengisikan pendidikan formal hingga Pendidikan non formal. Setelah itu tuliskan pula pengalaman Anda bekerja atau pernah menangani suatu proyek yang dikerjakan.
4. Mencantumkan Contoh Hasil Karya atau Pencapaian Target
Cara berikutnya untuk membuat portofolio adalah mencantumkan contoh hasil karya yang telah dibuat serta pencapaian targetnya yang pernah dilakukan.
Contoh hasil karya tersebut bisa berupa foto, link website tulisan, piagam, ataupun teks yang memang layak untuk dicantumkan.
Namun pada dasarnya, contoh portofolio tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan para klien. Sehingga tidak mutlak mencantumkan hal-hal yang telah dituliskan di atas.
Tetapi, untuk memulai pembuatan portofolio, pencantuman contoh hasil karya ini memang harus tetap dipersiapkan.
5. Mencantumkan Testimoni dari Para Klien yang Telah Bekerja sama
Cara berikutnya adalah jangan lupa untuk mencantumkan testimoni dari para klien yang telah bekerja sama dengan Anda.
Pencantuman testimoni ini bisa membuat point Anda bertambah dimata para klien atau calon atasan. Selain itu, testimoni tersebut bisa menambah kepercayaan mereka terhadap Anda.
Testimoni-testimoni tersebut juga akan memudahkan pihak HRD untuk menilai diri Anda hingga boleh jadi bisa dengan mudah diterima di perusahaan atau menerima project dari klien baru.
Jangan lupa untuk mencantumkan testimoni dengan text dan nama pemberi testimoni yang jelas di portofolio Anda.
Anda pun berhak memilih dan memilah testimoni yang bagus serta membangun kredibilitas.
6. Mencantumkan Penghargaan Bila Ada
Selain testimoni dan contoh hasil karya, hal terpenting lainnya yang perlu dilampirkan di portofolio adalah semua penghargaan yang pernah Anda terima.
Jenis-jenis penghargaan tersebut bisa berupa piagam, foto piala, sertifikat, tanda kehormatan, foto plakat, dan lain sebagainya.
Ketika mencantumkan penghargaan tersebut jangan lupa untuk menuliskan jenis penghargaan, tahun pemberian penghargaan, alasan piala tersebut diberikan, dan uraian pencapaian tersebut bisa diraih.
Jika memang banyak menerima penghargaan, ada baiknya untuk melampirkan pencapaian yang telah diraih dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Dengan melampirkan penghargaan tersebut, point Anda di mata klien maupun HRD akan semakin meningkat.
Perbedaan Portofolio dan Curiculum Vitae
Boleh jadi banyak diantara kita yang salah kaprah mengartikan portofolio dan curiculum vitae, sehingga keduanya adalah sama.
Sekilas keduanya tampak sama tapi tidak serupa sehingga portofolio dan curiculum vitae adalah sesuatu yang beda.
Tentunya, untuk Anda yang belum mengetahui tentang portofolio harus berhati-hati dan mencari tahu perbedaan diantara keduanya. Dikarenakan saat ini perusahaan lebih membutuhkan calon karywannya untuk mengirimkan portofolio dibandingkan curriculum vitae.
Walaupun memerlukan portofolio, tetap saja Anda harus menyiapkan surat lamaran kerja, dan curriculum vitae, jangan sampai menyepelakan ketiga hal tersebut dan membuatnya asal-asalan.
Sebelum membuatnya ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara portofolio dan curriculum vitae, dan berikut ulasannya;
1. Bersifat Umum dan Spesifik
Portofolio biasanya memiliki sifat spesifik ditujukan untuk satu jenis pekerjaan dan bidang tertentu saja serta banyak mengeksplor keahlian atau karya yang dimiliki serta pernah dilakukan.
Sedangakan curriculum vitae,bersifat umum yaitu hanya mencakup data yang bersifat umum. Segala informasi bisa Anda dapatkan di CV baik pengalaman akademik dan non akademik.
Maka dari itu CV bisa Anda sertakan pada berkas dokumen untuk melamar kerja. Adapun untuk portofolio biasanya ditujukan untuk satu jenis pekerjaan di perusahaan atau instansi tersebut.
Contoh Portofolio;
Jika Anda seorang penulis artikel dan ingin melamar ke suatu perusahaan atau website terkenal, maka Anda harus mengirimkan portofolio yang memuat hasil karya Anda.
Bisa berupa dokumen atau link website lain dimana Anda pernah berkontribusi untuk menulis.
2. Sebagai Tanda Bukti
Sehebat apapun Anda, apabila hanya diucapkan saja tanpa ada bukti akan banyak pertanyaan dan keraguan pada klien dan juga HRD.
Untuk membuktikan data diri dan hasil karya memang harus membuat portofolio dan CV yang keduanya bisa saling melengkapi.
Walaupun begitu, keduanya tetap hal yang berbeda dan saling berkesinambungan.
Curriculum vitae akan memuat tentang data pribadi dan data umum. Sedangkan pada portofolio memuat bukti tentang keahilan dan hasil karya yang pernah Anda buat.
Dengan memiliki keduanya, para calon klien bisa percaya akan kredibilitas Anda di bidang tersebut.
Contoh Portofolio;
Anda memiliki keahlian design grafis, maka kumpulkan hasil karya tersebut portofolio sebagai bukti Anda memiliki kemampuan dalam bidang tersebut.
3. Memiliki Kelengkapan Data
Pada Curiculum vitae memuat isi yang detail tntang informasi umum yang ingin Anda sampaikan pada HRD maupun klien.
Pada isi CV, Anda memang harus menuliskannya dengan jelas dan sesuai karena hal ini berkaitan dengan seleksi administrasi yang selalu dilakukan oleh pihak HRD. Maka dari itu, informasi yang begitu detail membuat CV menjadi lembaran yang cukup panjang dan lengkap.
Berbeda dengan halnya portofolio, isinya tidak perlu panjang dan lengkap serta disesuaikan dengan karya atau kemampuan yang dimiliki.
Sebisa mungkin dalam portofolio harus menunjukkan karakter , talenta, dan kelebihan yang dimiliki.
Format dari Portofolio pun basanya sangat unik dan tidak formal. Hal tersebut terlihat dari konsepnya, gaya tulisan, maupun template penempatan prestasi Anda.
Dari kreasi portofolio yang unik ini biasanya akan semakin disukai klien ataupun pihak HRD. Karena portofolio menunjukkan jati diri Anda.
Contoh Portofolio yang unik dan menarik;
Perusahaan penerbitan memerlukan content writer, karena perusahaan yang bergengsi banyak sekali yang melamar dan memiliki kapasita yang boleh jadi di atas Anda.
Walaupun begitu, jangan cepat menyerah. Anda bisa melampirkan portofolio dengan format yang unik namun masih menunjukkan jati diri Anda yang sesungguhnya.

Penutup
Nah, inilah dia informasi mengenai portofolio beserta contohnya. Semoga dengan informasi ini memberikan pencerahan untuk Anda untuk bisa menyelesaikan atau membuat portofolio dengan menarik dan sesuai. Semoga bermanfaat.