16 Alasan Tidak Disukai Pewawancara Kerja Saat Interview

Betapa senang dan gembira saat Anda masuk pada tahapan wawancara kerja. Namun apa jadinya jika ternyata proses wawancara kerja tidak berjalan dengan sempurna.

Dalam wawancara kerja, ada pewawancara dan pihak yang di wawancarai, dalam kondisi ini, anda adalah pihak yang diwawancarai dan bagian HRD atau panitia rekrutmen sebagai pihak pewawancara.

Coba kita bayangkan, setiap hari bagian HRD sebuah perusahaan bekerja dan berkutat dengan  resume dari pelamar pekerjaan. Dan bukan hanya itu, mereka juga biasanya ditugaskan oleh perusahaan sebagai penanggung jawab pengembangan karyawan.

Dengan pekerjaan yang begitu banyak, maka jangan salahkan mereka jika pada saat wawancara dengan Anda, Anda tidak terlalu di sukai oleh mereka.

Ini adalah tugas berat Anda untuk melewati tahapan wawancara kerja dengan hasil yang baik,

bagaimana caranya?.

Sebanyak apapun pekerjaan mereka, para pewawancara dituntut untuk selalu profesional. Perekrut tentu memiliki SOP dan kriteria sendiri, apakah Anda masuk kriteria yang disukai mereka atau tidak.

Nah, menjadi kandidat yang disukai oleh pewawancara kerja adalah hal yang harus Anda perhatikan. Karena menjadi kandidat yang disukai oleh pewawancara  akan memuluskan tujuan Anda diterima sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

Sebenarnya apa saja hal-hal yang tidak disukai oleh pewawancara kerja ? berikut jadikaryawan akan mengulas lengkap untuk Anda.

1. Anda menyertakan resume yang tidak lengkap

Fungsi utama resume bagi seorang pewawancara adalah mengetahui profil Anda sebagai kandidat yang sesuai. Resum juga berfungsi sebagai pertimbangan apakah Anda sesuai dengan kriteria lowongan pekerjaan yang dibutuhkan.

Studi kasus :

Begini, Jika resum yang Anda buat dan Anda sertakan tidak lengkap maka akan membuat pihak pewawancara kerepotan. Yang seharusnya  profil bisa dibaca dalam resum, karena tidak tercantum maka pewawancara akan menanyakan kepada Anda.

Hal ini merepotkan dan tidak disukai oleh pewawancara kerja. Karena dalam membuat penilaian, pewawancara pasti memiliki SOP tersendiri, dan beberapa kriteria yang harus di penuhi sebagai laporan kepada atasan.

Dalam beberapa kasus, kelengkapan resume biasanya masuk dalam sesi seleksi administrasi, dan bagi yang tidak lengkap akan gugur secara otomatis dalam proses rekrutmen tersebut.

Namun dalam beberapa kasus lain, pewawancara akan mengubungi kandidat untuk melengkapi resum yang belum lengkap, atau mereka akan menanyakannya pada sesi wawancara.

Isi resum yang paling penting selain profil adalah kontak yang bisa dihubungi. Jangan sampai Anda membuat resum lengkap namun tidak di sertakan kontak yang bisa di hubungi oleh pewawancara nantinya.

Resume biasanya terdiri dari ;

Catatan pengalaman kerja,

alamat,

riwayat pelatihan dan sebagainya.

2. Melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilamar

Alasan Tidak Disukai Pewawancara Kerja

Hal ini sangat menyebalkan, seorang pencari kerja melamar yang sebenarnya tidak sesuai dengan diri mereka.

Biasanya pelamar tidak membaca deskripsi pekerjaan dengan teliti, mereka langsung membaca nama perusahaan dan alamat sehingga mereka tidak lengkap membaca informasi yang dicantumkan.

Pelamar langsung membuat surat lamaran pekerjaan, kemudian mengirimkannya tanpa memperhatikan informasi penting yang disyaratkan.

Nah, pihak perusahaan melalui tim rekrutmen akan mendapat berkas lamaran yang tidak lengkap dan akan merepotkan mereka pada sesi wawancara.

Ketidak tahuan tersebut akan menyulitkan perekrut dalam mengidentifikasi keahlian dan kemampuan pelamar pekerjaan tersebut, dan sulit dalam menentukan jabatan yang disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki pelamar pekerjaan.

Saran kami, melamar pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang Anda miliki. Bukan berdasarkan keinginan semata.

3. Berbicara dan bersikap kasar

Memilih kata demi kata dengan baik akan menghasilkan kalimat yang baik. Begitupun dengan proses wawancara. Berkata dan bersikap kasar saya jamin tidak akan disukai oleh pewawancara.

Bukan hanya wawancara kerja secara langsung saja, etika dalam wawancara melalui telepon juga harus dijaga. Biasannya pewawancara menguasai teori psikologi, dan mengenal berbagai macam karakter orang. Namun, bukan berarti akan menerima sikap kasar Anda.

Jangan pernah sekalipun bersikap kasar dan menyinggung perekrutmen / pewawancara. Meskipun anda misalnya memiliki usia yang lebih tua atau pendidikan yang lebih tinggi.

Tugas seorang perekrut adalah mendapatkan  atau mengumpulkan informasi yang Anda miliki dan berhubungan berhubungan dengan pekerjaan yang sedang dilamar. Setelah itu perekrut atau pewawancara melakukan penilaian.

Dengan bersikap kasar, Anda akan menutup kemungkinan meneruskan seleksi ketahap lebih lanjut. Karena penilaian dari pewawancara jelek terhadap Anda.

Tidak ada perusahaan yang menerima orang yang bersikap kasar untuk bekerja, bahkan  mereka  akan menjaga setiap karyawan mereka dalam kondisi kerja yang baik.

Buang kebiasaan bersikap dan berbicara kasar, Anda bisa mulai belajar untuk berbicara dengan memilih kata demi kata yang baik dan dengan gestur sikap yang menunjukan sopan santun.

4. Mencampur antara CV dan surat lamaran dalam satu dokumen (misalnya dalam satu kertas)

Ini kesalahan dasar, dan saya menjamin pasti tidak akan disukai oleh pewawancara.

Surat lamaran kerja memiliki fungsi menunjukan permohonan pelamar terhadap posisi pekerjaan yang tersedia, sementara resum atau CV adalah ulasan profil lengkap Anda, dari ulasan akademis maupun pengalaman dan kemampuan Anda.

Ingat, Surat lamaran dan daftar riwayat hidup merupakan dua hal yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda pula.

Carilah refrensi sebanyak mungkin bagaimana cara membuat surat lamaran dan cv yang baik. Saring satu demi satu mana format terbaik yang bisa Anda contoh dalam pembuatan CV dan surat lamaran pekerjaan.

Baca juga: Contoh surat lamaran kerja

5. Anda mencoba melamar kembali bahkan setelah ditolak, dengan posisi pekerjaan yang sama

Setiap perusahaan memiliki kriterianya sendiri dalam merekrut karyawannya.  Pihak HRD akan sangat selektif menyeleksi calon karyawannya.

Jika Anda ternyata pernah ditolak dalam sebuah seleksi di masa lalau, kemudian pada seleksi berikutnya Anda melamar dan mengikuti seleksi kembali dengan posisi pekerjaan yang sama, maka kemungkinan besar Anda akan kembali ditolak.

Memang tidak ada larangan untuk melamar kembali, namun saya jamin Anda tidak akan disukai oleh pewawancara yang sudah sering berhadapan dengan Anda.

Ada beberapa kondisi sebenarnya,

Kondisi pertama ; Pewawancara masih orang yang sama yang dulu mewawancarai Anda dengan posisi pekerjaan yang sama/ berbeda

Kondisi kedua ; pewawancara sudah berbeda, danAnda melamar pekerjaan yang sama atau melamar pekerjaan yang berbeda.

Namun perlu diketahui, biasanya perusahaan memiliki database terkait calon karyawan yang melamar. Jika mereka berpatokan pada database tersebut, maka Anda memiliki peluang kecil untuk diterima.

6. Tidak mengikuti aturan dan susah diatur serta banyak tingkah

Ikuti seluruh aturan yang di persyaratkan, bahkan pada hal-hal kecil seperti penulisan surat lamaran pekerjaan dan format CV.

Jangan pernah melenceng dari aturan yang sudah ditentukan. Misalnya seharusnya menulis surat lamaran kerja dengan tulis tangan, namun Anda menulis surat lamaran kerja dengan ketikan. Misalnya format CV sudah ditentukan, namun Anda menambahkan format tambahan yang tidak ada dalam format yang sudah ditentukan.

Jangan menyalahi aturan dan sulit diatur, karena jangan-jangan aturan penulisan dan format CV tersebut menjadi penilaian tersendiri dalam mengukur kandidat calon karyawan yang akan diterima.

Ikuti setiap peraturan yang di syaratkan oleh perekrut, pahami dan ikuti aturan tersebut tanpa protes. Jika Anda benar-benar ingin diterima di perusahan tersebut,  sebaiknya jangan mengabaikan hal-hal tersebut. Pastikan Anda sudah mengikuti aturan dengan baik.

Jika Anda melakukan improvisasi terhadap peraturan tersebut, pasti Anda tidak akan disukai oleh pewawancara, meskipun niat improvisasi, namun improvisasi tersebut menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang susah diatur.

7. Memberi komentar yang sifatnya pribadi

Bersikaplah profesional, hindari berkomentar yang sifatnya pribadi kepada perekrut. Memberikan komentar-komentar seperti kritikan langsung kepada pewawancara terkait proses seleksi kerja, proses wawancara dan teknik wawancara yang digunakan.

Termasuk komentar sanjungan, misalnya komentar yang sifatnya pribadi ; Anda pagi ini cantik sekali, Saya terkesima dengan kegantengan Anda.

Hindari berkomentar pribadi, karena hal ini akan memperburuk suasana dan Anda tidak disukai oleh pewawancara.

Jika niat Anda ingin membuat pewawancara terkesan, maka lakukanlah dengan elegan dan profesional. Seperti mengulas prestasi-prestasi yang pernah Anda peroleh sewaktu sekolah atau pada pekerjaan sebelumnya.

8. Semua jawaban omong kosong dan tidak membuktikan apa yang dikatakan

Alasan Tidak Disukai Pewawancara

Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda ucapkan pada saat wawancara. Pewawancara sangat tidak suka dengan omong kosong yang yang tidak membuktikan apa-apa.

Jangan membicarakan sesuatu jika Anda tidak memberikan bukti tentang apa yang sudah Anda katakan.

Dalam wawancara kerja yang sifatnya formil, hampir tidak mungkin untuk mengoreksi kalimat lengkap atau kata yang sudah Anda ucapkan. Ini bisa menjadi penilaian yang buruk.

Jangan membuat omong kosong palsu yang sulit untuk direalisasikan. Jangan memberikan harapan-harapan palsu dan omong kosong, karena ini tidak akan sama-sekali membantu Anda, justru sebaliknya malah akan menyulitkan Anda.

Berikanlah informasi secara benar dan jujur. Pikirkanlah terlebih dahulu sebelum Anda menyampaikan sesuatu. Pertimbangkandampak baik dan buruknya.

Baca juga: Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja

9. Berbohong dalam menyampaikan fakta dan menjawab pertanyan

Pernah mendengar istilah ‘ sekali Anda berbohong, maka pasti Anda akan melakukan kebohongan yang lain’. Kebohongan akan merusak segalanya, terlebih proses wawancara adalah awal dari proses yang lebih panjang jika Anda diterima menjadi karyawan dalam perusahaan tersebut.

Sebaiknya Anda selalu berkata jujur, itu akan memudahkan segalanya.

Sadar atau tidak, pada saat berbohong maka tidak seluruh pikiran kita akan mendukung, sehingga akan terlihat dalam wajah dan gestur tubuh kita. Dan gestur ini pasti akan dibaca oleh pewawancara, atau ketika tidak terbaca, pasti suatu saat akan ketahuan.

Hindarilah berbohong dan berkatalan jujur.

10. Ternyata Anda tidak tertarik dengan pekerjaan yang dilamar

Anda sudah buang-buang waktu dan tenaga untuk melamar, namun setelah proses wawancara berlangsung, ternyata Anda baru sadar bahwa Anda sebenarnya tidak tertarik dengan pekerjaan tersebut.

Ada beberapa kemungkinan kenapa hal tersebut bisa terjadi seperti beberapa orang tetap melamar kerja meski mereka sebenarnya tidak tertarik.

Sikap-sikap tersebut akan menjadi penilaian tersendiri  bagi perekrut, sebagai pelamar pekerjaan yang sudah melamar tidak baik rasanya menunjukan ketidak tertarikan sementara surat lamaran Anda sudah di proses dan Anda sudah di panggil untuk masuk sesi wawancara.

Jika Anda benar-benar sedang mencari pekerjan dan membutuhkan pekerjan, penting untuk menunjukan ketertarikan Anda pada pekerjaan tersebut.

Anda bisa mendiskusikan kepada perekrut saat dihubungi terkait pekerjaan yangsedang Anda cari dari pekerjan yang Anda lamar.

Jika tenyata Anda tidak berminat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut sebaiknya jangan membuat janji palsu. Tegaskan dari awal saat perekrut menelpon Anda.

11. Jawaban tidak nyambung dengan pertanyaan dan berulang

Setiap pertanyaan wawancara, idealnya disampaikan pewawancara satu kali, kemudian dijawab.

Pewawancara tidak suka dengan kandidat yang tidak nyambung saat diberikan pertanyaan. Apalagi sampai harus mengulang berkali-kali pertanyaan.

Mendengarkan pertanyaan dengan seksama, serta bersikap antusias, sehingga pewawancara tidak harus mengulangi berkali-kali pertanyan yang diajukan.

Begitupun dengan cara menjawab pertanyaan. Jangan menjawab pertanyaan muter-muter tidak nyambung, jika pertanyaan tersebut sulit, maka lebih baik Anda jujur bahwa Anda tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.

12. Tidak memperhatikan dengan seksama, sehingga pewawancara harus mengulang pertanyaan

Anda sibuk dengan pikiran dan kegiatan sendiri, sehingga tidak memperhatikan dengan seksama. Sehingga pewawancara harus mengulang pertanyaan.

Hal ini pasti tidak disukai oleh pewawancara kerja. Anda harus fokus memperhatikan dengan seksama. Bersikap tenang dan tidak sibuk melakukan sesuatu yang tidak penting.

Misalnya;

Berkali-kali membenarkan dasi, berkali-kali melihat jam tangan, atau fokus teralihkan karena ada orang atau suara di sekitar.

13. Menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan peraturan

Jangan salah kostum, pakaian adalah kesan pertama Anda apakah Anda akan disukai oleh pewawancara atau tidak. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu mencolok, terlalu seksi atau kucel dan berantakan.

Usahakan menggunakan pakaian formal yang sudah ditentukan sebelumnya, misalnya tidak di tentukkan, maka gunakanlah pakaian yang wajar dan sopan.

Baca juga : Stelan terbaik wanita saat wawancara kerja

14. Bau badan

Bukan cuma pewawancara saja yang tidak suka dengan bau badan kandidat, rekan sesama kandidat juga pasti tidak menyukai hal ini. Jangan hanya karena alasan bau badan Anda, Anda tidak disukai oleh pewawancara dan Anda akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Sediakan pewangi yang baunya tidak mencolok, ini untuk mengantisipasi  keadaan darurat, misalnya ; karena banyaknya kandidat, dan kebetulan Anda mendapatkan antrian yang lama, sehingga badan sudah lusuh dan bau. Anda bisa mencuci muka, kemudian menggunakan pewangi badan.

15. Menceritakan masalah yang terlalu pribadi

Membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan proses wawancara kerja, misalnya bercerita tentang keluarga padahal tidak ditanya, bercerita masalah asmara dengan pacar.

Hal ini jelas tidak disukai oleh pewawancara. Anda harus bisa memilih apa yang harus dibicarakan dan apa yang tidak perlu dibicarakan dalam wawancara tersebut.

Kesimpulan

Dalam wawancara kerja hanya akan ada 2 peran, yaitu pewawancara dan yang kaan di wawancarai. Nah, di sini adalah tentang bagaimana Anda mengambil hati pewawancara dengan setiap jawaban yang diberikan.

Pertama yang harus dilakukan, Anda harus membuat pewawancara menyukai Anda. Karena ditanga pewawancaralah nasib Anda akan ditentukan, apakah akan diberi nilai baik atau tidak.

Buat kesan sebaik mungkin dengan pewawancara maupun perekrut. Yakinkan bahwa Anda adalah kandidat terbaik dalam pekerjaan tersebut dan layak diterima sebagai karyawan.