Seperti yang diketahui bersama, karyawan adalah aset penting di dalam perusahaan. Tanpa mereka, perusahaan tidak bisa berkembang pesat dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan selain menuntut kewajiban pada mereka tentunya harus memenuhi hak-hak yang harus karyawan dapatkan ketika dikontrak untuk bekerja di perusahaan Anda.
Dari hak-hak yang terpenuhi tersebut, biasanya bisa mempengaruhi performa mereka dalam bekerja. Sehingga mereka pun bisa dengan sendirinya memberikan dedikasi penuh untuk penuh.
Jika saat ini, banyak atau ada karyawan yang memilih berhenti dari perusahaan, boleh jadi salah satunya karena ada hak-hak mereka yang tidak terpenuhi.
Namun, jika hal tersebut sudah dirasa tercukupi, boleh jadi ada alasan lain yang perlu Anda ketahui.
Lalu, alasan apa saja yang biasanya dimiliki karyawan kenapa tidak nyaman bekerja? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Mengetahui Alasan Karyawan tidak betah dengan pekerjaannya
1. Pekerjaan yang Berulang-ulang dan Sedikit Tantangan

Salah satu alasan karyawan tidak betah karena pekerjaannya yang berulang-ulang dan sedikit tantangan yang diterima.
Artinya pekerjaan yang dilakukannya cukup monoton, sehingga membuat bosan dan bisa jadi memilih untuk resign dari pekerjaannya.
Karyawan merasakan hal tersebut bisa dikatakan karena kurang minatnya pekerjaan yang diberikan pimpinan ataupun tugas tersebut tidak berkaitan dengan keahliannya.
Bisa jadi, karyawan Anda sudah mencapai titik bisa menaklukan tantangan dari tugas yang diberikan, sehingga ia memerlukan tantangan lain dalam pekerjaan agar bisa terus semangat dalam bekerja.
Jika seorang pemimpin tidak peka dalam hal ini, boleh jadi karyawan Anda memilih untuk bekerja di tempat lain yang lebih menantang.
2. Dituntut Bekerja Diluar Batas Kemampuan
Jika Anda seorang pemimpin di perusahaan, sebaiknya pertimbangkan untuk memberikan pekerjaan di luar batas kemampuan ataupun di luar jam kerja yang ditetapkan.
Alih-alih ingin mencapai target perusahaan, tanpa sadar Anda bisa kehilangan karyawan terbaik Anda.
Karena memberikan pekerjaan dengan berlebihan atau diluar batas kemampuanya, bisa membuat mereka tidak nyaman dengan pekerjaanya.
Perlu diketahui, saat karyawan Anda diberikan pekerjaan, pastinya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
Ketika Anda melihat hasil yang baik, pasti ingin memberikan pekerjaan dengan level tantangan yang lebih besar.
Tetapi, perlu diketahui pekerjaan yang diberikan terus menerus tersebut bisa membuat karyawan Anda kewalahan dan tidak ada ruang untuk bisa berinovasi untuk bisa menyelesaikan pekerjaan satu persatu.
Maka dari itu, lihat pula kondisi dan situasinya serta pahami betul kapan Anda harus memberikan pekerjaan dan kapan harus berhenti.
3. Gaji yang Tidak Sesuai Harapan
Karyawan yang ingin bekerja tentunya ingin mendapatkan penghasilan. Maka dari itu, mereka akan memberikan performa terbaik sesuai dengan arah pimpinan.
Namun, terkadang para karyawan yang sudah bekerja keras, hanya dihargai dengan nominal yang tidak sesuai harapan.
Dari sinilah, mereka lebih memilih untuk bekerja di tempat lain yang memang lebih memahami dirinya, bakat, dan usaha yang dilakukan.
Setiap perusahaan memang akan membuat kesepakatan kerja yang salah satunya mencantumkan gaji yang akan diterima karyawan.
Hanya saja perlu diperbaiki bersama, perusahaan biasanya akan menjanjikan kenaikan gaji berdasarkan rentang waktu atau performa yang dimiliki mereka.
Tetapi, kenaikan gaji tersebut terkadang hanya ucapan biasa, yang kerap tidak pernah terwujudkan.
Seiring dengan kebutuhan pokok yang melonjak, namun gaji tak kunjung naik, mereka akan memilih untuk mencari pekerjaan yang lebih layak.
Maka dari itu, kenaikan gaji adalah sebuah aspek penting yang harus diperhatikan pimpinan agar mereka pun bisa betah untuk bekerja dengan Anda.
4. Lingkungan Kerja Perusahaan yang Buruk
Karyawan yang bekerja di perusahaan Anda tidak hanya memperhatikan target perusahaan harus tercapai. Tetapi, mau tidak mau mereka pun harus memperhatikan dan merasakan lingkungan kerja di perusahaannya.
Sedikit banyaknya, lingkungan kerja ini akan mempengaruhi pribadi maupun performa mereka dalam bekerja.
Tentu jika lingkungan kerjanya tidak sesuai dengan yang karyawan harapkan, mereka tidak akan nyaman dengan pekerjaannya.
Sebaliknya, jika lingkungan kerjanya sesuai mereka akan betah dan karyawan pun akan bertahan di perusahaan yang Anda pimpin.
Lingkungan yang mereka inginkan, pastinya lingkungan positif yang bisa membawa energi positif untuk bekerja.
Pimpinan yang bisa menciptakan lingkungan tersebut, pasti akan membuat karyawan betah dan perusahaan pun bisa berkembang dengan baik karena dipenuhi energi-energi positif.
5. Karena Keluarga
Alasan berikutnya, ketika karyawan tidak betah dengan pekerjaanya adalah.
Bagi setiap orang, keluarga adalah harta berharga yang sangat penting keberadaannya. Keluarga adalah tempat pulang ketika diluaran sana kita menghabiskan waktu untuk mencari nafkah.
Maka tak heran, setiap karyawan pun akan mempertimbangkan hal ini untuk pertama kalinya ketika memutuskan untuk bekerja.
Ketika ada karyawan yang terlihat nyaman dengan pekerjaanya, boleh jadi penyebabnya karena keluarga terutama untuk yang baru menikah, boleh jadi suaminya tidak mengizinkan kerja atau ikut suami pindah tugas ke kota atau negeri lain.
Tidak hanya itu, boleh jadi ada karyawan yang baru memiliki anak sehingga perhatiannya tercurahkan untuk mengurus anak.
Atau ada pula yang ingin menjaga ayah ibunya yang sedang sakit atau memang ingin menemani masa tua mereka hingga akhir hayat.
Alasan karena keluarga ini biasanya beragam, yang pasti mereka akan lebih rela mengorbankan karirnya daripada harus berpisah dengan keluarganya.
6.Hubungan dengan Karyawan yang Tidak Harmonis
Alasan berikutnya yang kerap membuat karyawan tidak nyaman dengan pekerjaanya adalah karena hubungan dengan karyawan lain yang tidak harmonis.
Hal ini bisa terjadi karena faktor percintaan, persaingan dalam bekerja, sikap, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, ada karyawan yang lebih memilih untuk tetap bekerja dan fokus pada pekerjaan. Ada juga sebaliknya, yang lebih memlih untuk meninggalkan perusahaan padahal karir sudah mumpuni dan cocok untuk karyawan tersebut.
Maka dari itu, pihak perusahaan sebenarnya bisa mengantisipasi hal ini di awal mereka menandatangani kontrak dimana salah satu pointnya mencakup sikap yang harus dimiliki karyawan.
Bila Anda sudah mencium hal yang buruk antar karyawan, maka Anda bisa menjadi perantara untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum salah satu karyawan terbaik menjadi tidak nyaman dan akhirnya memilih mengundurkan diri.
Adapun salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat karyawan bisa harmonis adalah dengan membuat gathering, mengagendakan waktu untuk menjalin keakraban di waktu libur atau sesudah bekerja, membuat acara di perayaan besar, dan lain sebagainya.
Dengan cara tersebut, akan memberikan efek menjalin keakraban sesama karyawan yang nantinya bisa berdampak pada perkembangan perusahaan.
7. Tidak Ada Peluang untuk Bisa Berkembang
Setiap karyawan tentunya memiliki potensi maupun bakat terbaik dalam dirinya. Sehingga dalam bekerja mereka akan menyajikan hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
Pastinya, hasil tersebut dirancang dari potensi dan bakat yang dimilikinya. Jika dirasa hasilnya kurang memuasakan, tentu kesempatan Anda untuk bisa membuat mereka lebih berkembang lagi.
Karena jika dibiarkan seperti itu, tanpa adanya evaluasi atau fasilitas untuk mengembangkan diri, mereka pun akan jenuh dan merasa kurang dimanfaatkan sehingga timbul dalam benaknya bahwa bekerja di tempat Anda tidak adalah lagi potensi untuk berkembang lebih baik.
Jika sudah ada perasaan tersebut, bersiap-siaplah untuk menerima surat resign dari mereka yang boleh jadi sudah mengincar perusahaan atau mendapatkan pekerjaan yang baik dari sebelumnya.
Maka dari itu, berikan ruang berpikir kritis bagi mereka agar mereka pun mau bertahan di perusahaan Anda. Agar mereka pun berpikir masih memiliki potensi untuk naik ke elvel yang lebih baik dan berkembang sesuai dengan harapannya.
Salah satu cara untuk bisa menyediakan fasilitas pengembangan karyawan adalah dengan memberinya pelatihan, training, workshop atau memberikan ruang untuk bisa mengenyam Pendidikan kembali.
Dengan begitu, hidup mereka pun akan semakin bergairah dan berkembang lebih baik lagi.
8. Faktor Personal
Alasan karyawan tidak betah biasanya tidak selalu dari faktor eksternal saja tapi bisa jadi dari faktor personal.
Faktor personal ini beragam alasannya, salah satu contohnya adalah karena masalah kesehatan.
Tentunya seseorang yang memiliki masalah kesehatan, tidak akan memiliki dampak yang baik untuk karirnya maupun untuk kemajuan perusahaan.
Jika sudah masuk pada tahapan resign biasanya kesehatan karyawan tersebut memang sudah memburuk sehingga lebih baik untuk resign dari pekerjaan.
Maka, alangkah lebih baik jika perusahaan memiliki fasilitas general check up atau mengharuskan karyawannya untuk menajga kesehatan dengan berolahraga dan lain sebagainya.
Selain itu, faktor personal lain yang kerap mengharuskan mereka untuk resign adalah karena pindah domisili, adanya masalah keluarga, dan hal lainnya yang tidak memungkinkan untuk bekerja kembali.
9. Mendapatkan Tawaran Pekerjaan yang Lebih Baik
Setiap orang tentunya ingin yang melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Maka dari itu, jika pekerjaan sekarang yang dilakoninya tidak kunjung membuah hasil yang baik, tentu saja karyawan Anda bisa ‘’pindah hati’’ ke perusahaan lain yang menawarkan tawaran lebih baik dari tempat kerja Anda sekarang.
Biasanya karyawan tersebut tertarik dengan bayaran ataupun tunjangan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.
Ataupun karena tawaran jenjang karir yang lebih baik, sehingga sudah tidak lagi nyaman bekerja di tempat persuhaan tersebut.
Hal itu wajar, karena setiap manusia ingin yang terbaik hidupnya. Tetapi jika sudah banyak karyawan di perusahaan Anda yang memilih untuk resign karena tawaran di perusahaan lain, maka lakukanlah evaluasi perusahaan akan hal ini.
10. Ingin Menjadi Penguasaha
Jika Anda seseorang yang berjiwa bebas, mandiri, dan tidak ingin selalu diperintah, maka bisa dipastikan bahwa Anda tidak akan lama bekerja menjadi karyawan.
Ya, karena jiwa dan seperti itu memang lebih cocok untuk membuka usaha sendiri sehingga Anda bebas melakukan apapun dan memasang strategi yang diinginkan.
Dan ini adalah salah satu alasan karyawan todak betah dengan pekerjaanya. Mereka sudah bosan atau tidak cocok jadi pegawai sehingga mengharuskan dan memaksakan diri untuk bisa menjadi seorang pengusaha.
Tentunya, ini adalh keinginan mereka yang tidak bisa dihalangi oleh pimpinan perusahaan. Namun, berbanggalah bahwa Anda sudah melahirkan karyawan yang mandiri dan bisa bekerja sendiri.
Inilah dia 10 alasan karyawan tidak betah dengan pekerjaannya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. Sehingga menjadi pimpinan perusahaan bisa lebih baik lagi dalam memperhatikan keinginan karyawan.